Meminimalisir Warping pada 3D Printing

4 menit baca

Cari tahu penyebab warping pada 3D print dan cara mencegahnya, dari peningkatan adhesi lapisan pertama hingga menjaga suhu cetak stabil.

Meminimalisir Warping pada 3D Printing

Meminimalisir Warping pada 3D Printing

Warping adalah salah satu masalah umum dalam 3D printing yang dapat mengganggu kualitas hasil cetakan. Warping tidak hanya memengaruhi estetika cetakan, tetapi juga dapat menyebabkan kegagalan cetak dan perubahan dimensi yang tidak diinginkan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab utama warping pada 3D print, dampaknya terhadap hasil cetakan, serta berbagai cara efektif untuk mencegahnya agar cetakan tetap presisi dan berkualitas tinggi.


Apa Itu Warping pada 3D Print?

Warping adalah fenomena di mana bagian bawah objek cetakan 3D mulai melengkung ke atas, menjauh dari permukaan cetak (print bed). Ini sering terjadi pada material seperti ABS, tetapi juga dapat muncul pada PLA, PETG, dan filamen lainnya jika kondisi pencetakan tidak optimal.

Warping terjadi karena penyusutan material saat mendingin—bagian yang lebih cepat dingin akan menyusut lebih dahulu, menciptakan gaya tarik yang menarik lapisan bawah dan menyebabkan lengkungan.


Bahan ABS: Sifat dan Kegunaannya

Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) adalah plastik teknik yang banyak digunakan dalam berbagai industri karena kuat, tahan benturan, dan tahan panas. Material ini juga memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap paparan UV, menjadikannya pilihan populer untuk aplikasi dalam dan luar ruangan.

ABS memiliki kombinasi sifat dari tiga komponennya:

  1. Acrylonitrile – Memberikan ketahanan terhadap bahan kimia dan kekerasan.
  2. Butadiene – Menambah elastisitas dan ketahanan terhadap benturan.
  3. Styrene – Memberikan permukaan halus dan kemudahan dalam pemrosesan.

Penggunaan ABS dalam industri:

ABS memiliki daya tahan yang baik terhadap suhu tinggi dibandingkan plastik lain seperti PLA, membuatnya lebih tahan dalam penggunaan jangka panjang. Namun, ABS memerlukan perlakuan khusus saat diproses, terutama dalam pencetakan 3D dan manufaktur injeksi.


Penyebab Warping pada 3D Print

1. Lemahnya Kerekatan Layer Pertama ke Bed

Lapisan pertama adalah fondasi dari seluruh cetakan. Jika adhesi (daya rekat) terhadap print bed lemah, maka ketika material mulai menyusut saat mendingin, gaya tarik akan menyebabkan ujung cetakan terangkat.

Faktor yang menyebabkan adhesi buruk:

2. Objek Memiliki Ujung yang Runcing, Siku, dan Panjang

Desain objek dengan sudut tajam atau panjang cenderung mengalami perbedaan pendinginan yang lebih besar.

3. Suhu Ruangan Terlalu Dingin

Lingkungan cetak yang terlalu dingin menyebabkan pendinginan cepat dan penyusutan material sebelum lapisan baru mencengkram dengan kuat.

Material seperti ABS sangat rentan terhadap perubahan suhu ini, sehingga sering kali memerlukan printer dengan enclosure (penutup).

4. Kecepatan Printing Terlalu Tinggi

Jika kecepatan pencetakan terlalu tinggi:


Efek dari Warping pada 3D Print

Warping dapat berdampak negatif pada hasil cetakan 3D, baik dari segi estetika maupun fungsionalitas.

1. Dimensi Objek Menjadi Tidak Akurat

Ujung lapisan dasar yang melengkung menyebabkan perubahan ukuran objek sehingga tidak sesuai dengan desain asli.

2. Kegagalan Cetak dan Pemborosan Filamen

Lapisan awal yang terangkat dapat menyebabkan nozzle menabrak bagian yang melengkung, berisiko membuat cetakan gagal total.

3. Adhesi Lapisan Melemah

Lapisan-lapisan atas bisa tidak menempel dengan baik, meningkatkan risiko delaminasi (lapisan terpisah).

4. Permukaan Cetakan Tidak Rata

Warping menyebabkan cacat visual pada cetakan, terutama pada dasar objek.


Ilustrasi Terjadinya Warping saat Pencetakan

Ilustrasi Terjadinya Warping saat Pencetakan


Meminimalisir Warping pada 3D Print

1. Meningkatkan Kerekatan Lapisan Pertama

Lapisan pertama yang menempel dengan baik dapat mencegah tarikan akibat penyusutan lapisan di atasnya.

Cara meningkatkan adhesi lapisan pertama:


Brim pada Objek dalam Software Slicer

Brim pada Objek dalam Software Slicer


2. Menggunakan Penutup atau Insulasi pada 3D Printer

Suhu lingkungan sekitar sangat mempengaruhi stabilitas suhu objek cetakan.

Solusi untuk menjaga suhu stabil:


3. Melakukan Preheat Sebelum Pencetakan

Preheat sebelum mencetak membantu menghangatkan area pencetakan dan mengurangi perbedaan suhu.

Lakukan preheat selama ± 10 menit dan pastikan suhu dalam enclosure atau sekitar bed mencapai ≥ 40°C sebelum pencetakan dimulai.


Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda bisa meminimalkan warping dan meningkatkan kualitas cetakan 3D Anda.

Print 3D instan? Tinggal upload!

Filamen.com menyediakan jasa 3D print instan on-demand. Tersedia bahan filamen (FDM) dan resin (SLA), dengan variasi material dari PLA, ABS, flexible, transparan, dan masih banyak lagi! banyak lagi!

Harga instan & murah, mulai dari Rp800/gram

Pengiriman se-indonesia

Pemrosesan cepat

Trusted by people at

Artikel Terkait

Baca Semua
Panduan Desain 3D Printing di Filamen

Panduan Desain 3D Printing di Filamen

Pelajari bagaimana desain objek pencetakan 3D sesuai dengan ketentuan dan menghasilkan hasil yang maksimal di Filamen.

Riko Kumara

Riko Kumara

8 April 2025

Vertical Fine Artifacts: Penyebab & Cara Menghilangkan Garis Vertikal di 3D Print

Vertical Fine Artifacts: Penyebab & Cara Menghilangkan Garis Vertikal di 3D Print

Pelajari penyebab pola garis vertikal pada 3D print dan cara mengatasinya, dari ketegangan belt hingga kestabilan suhu pencetakan.

Riko Kumara

Riko Kumara

27 Maret 2025